Menjalin hubungan yang baik di tempat kerja sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Namun, tidak jarang kita bertemu dengan rekan kerja yang sulit diajak bekerja sama atau bahkan menyebalkan.
Entah itu karena sifat mereka yang dominan, kurangnya komunikasi yang jelas, atau kebiasaan-kebiasaan yang tidak menyenangkan, menghadapinya tentu memerlukan keterampilan tertentu. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi rekan kerja yang membuat suasana kerja terasa tidak nyaman tanpa harus mengorbankan profesionalisme atau hubungan yang sehat.
1. Meningkatkan Pengertian terhadap Perbedaan Karakter
Setiap individu di tempat kerja memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Sifat dan cara berkomunikasi seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Tidak jarang, seseorang mungkin tidak sengaja melakukan hal yang membuat kita merasa terganggu.
Oleh karena itu, penting untuk mencoba melihat dari perspektif mereka. Jika rekan kerja Anda tampak sangat fokus pada hal-hal yang Anda anggap tidak penting atau sebaliknya, mungkin itu adalah cara mereka untuk mengatasi tekanan atau beradaptasi dengan kondisi kerja mereka sendiri.
Dengan lebih memahami latar belakang dan kondisi rekan kerja, kita bisa lebih sabar dalam menghadapi perilaku yang kurang menyenangkan. Cobalah untuk memberikan ruang bagi mereka untuk menunjukkan sisi positifnya dan ciptakan percakapan yang terbuka agar bisa lebih mengenal satu sama lain.
2. Berkomunikasi dengan Jelas dan Tepat
Komunikasi yang buruk bisa menyebabkan salah paham. Terkadang, seseorang yang tampaknya menyebalkan sebenarnya hanya kurang komunikasi atau pengertian. Oleh karena itu, cobalah untuk berbicara dengan lebih terbuka dan jelas mengenai perasaan Anda. Hindari menyimpan perasaan yang terpendam, karena hal tersebut bisa menambah ketegangan dan memperburuk situasi.
Penting untuk berbicara dengan cara yang sopan dan tidak langsung menyerang, agar diskusi tetap berjalan dengan produktif. Misalnya, "Saya merasa sedikit kesulitan ketika Anda berbicara terlalu cepat saat rapat, apakah kita bisa mencoba sedikit lebih pelan agar semua orang bisa mengikuti?" Dengan cara ini, Anda menghindari konfrontasi yang bisa memperburuk situasi.
3. Menjaga Kendali Emosi
Menghadapi rekan kerja yang membuat Anda frustrasi memang bisa menimbulkan perasaan marah atau kesal. Namun, penting untuk tetap menjaga kendali atas emosi. Emosi yang tidak terkendali bisa mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan profesional.
Saat merasa kesal, ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Berbicara dengan orang lain yang Anda percayai bisa membantu untuk melepaskan ketegangan yang Anda rasakan. Dalam situasi kerja, penting untuk tetap profesional, meskipun rekan kerja Anda mungkin tidak bertindak dengan cara yang sama.
4. Menerima Perbedaan dan Menyesuaikan Diri
Bekerja dalam tim berarti kita harus menghadapi beragam kepribadian. Ada yang suka mengambil alih dan memimpin, sementara ada pula yang lebih suka bekerja di belakang layar. Sebagian orang mungkin terlihat tidak peduli dengan detail, sementara yang lain terlalu memperhatikan hal-hal kecil.
Jika Anda menemukan rekan kerja yang memiliki cara kerja yang berbeda, coba untuk menyesuaikan diri. Mengelola perbedaan tersebut dengan fleksibel akan membantu menciptakan suasana kerja yang lebih nyaman. Alih-alih bertindak dengan cara yang kaku, coba untuk melihat kelebihan mereka yang bisa melengkapi kekurangan Anda.
Misalnya, jika rekan Anda lebih suka bekerja sendiri, Anda bisa menawarkan bantuan dengan cara yang tidak memaksakan. Dengan begitu, Anda dapat menciptakan ruang yang saling mendukung.
5. Menetapkan Batas yang Sehat
Saat berurusan dengan rekan kerja yang tidak mudah dihadapi, penting untuk mengetahui kapan harus menetapkan batasan. Jika rekan kerja Anda sering melanggar batasan yang telah ditentukan, seperti mengambil alih pekerjaan Anda atau mengganggu waktu pribadi Anda, penting untuk berbicara dengan mereka dengan tegas namun tetap sopan.
Sampaikan dengan jelas apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam interaksi profesional Anda. Hal ini bisa membantu menghindari ketegangan di kemudian hari dan menjaga hubungan kerja yang sehat. Menetapkan batasan yang jelas akan membuat Anda lebih dihargai dan rekan kerja Anda akan lebih mengerti posisi Anda.
6. Berfokus pada Tujuan Bersama
Terkadang kita terlalu fokus pada perilaku individu, padahal di tempat kerja, tujuan bersama adalah yang paling penting. Mengingat bahwa semua orang bekerja untuk tujuan yang sama—mencapai kesuksesan tim atau perusahaan—bisa membantu kita untuk tidak terlalu terpaku pada hal-hal yang menyebalkan.
Cobalah untuk mengingatkan diri sendiri bahwa meskipun rekan kerja Anda mungkin memiliki kekurangan, tujuan akhir yang ingin dicapai tetap sama. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah bekerja sama meskipun perbedaan tetap ada.
7. Mencari Solusi Secara Kolektif
Jika situasi dengan rekan kerja yang menyebalkan terus berlanjut dan mengganggu kinerja tim, mungkin sudah saatnya untuk berdiskusi dengan atasan atau HRD. Namun, diskusi tersebut harus dilakukan dengan pendekatan yang konstruktif, bukan dengan tujuan untuk menjatuhkan seseorang.
Pikirkan solusi yang lebih kolektif dan inklusif. Diskusikan dengan atasan Anda bagaimana cara mengelola perbedaan dalam tim agar bisa bekerja lebih harmonis dan efektif. Dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, Anda bisa mendapatkan pandangan yang lebih objektif mengenai bagaimana menyelesaikan masalah tanpa merusak hubungan antar rekan kerja.
8. Meningkatkan Keterampilan Konflik
Menghadapi konflik atau ketegangan dengan rekan kerja adalah hal yang wajar dalam dunia profesional. Keterampilan dalam mengelola konflik menjadi hal yang sangat berguna untuk menjaga kestabilan hubungan kerja. Cobalah untuk melihat setiap perbedaan sebagai kesempatan untuk berkembang, bukan sebagai hambatan.
Pelatihan atau pembelajaran tentang keterampilan interpersonal, manajemen konflik, atau teknik komunikasi yang lebih baik dapat membantu Anda untuk lebih siap menghadapi situasi yang penuh tantangan di tempat kerja.
9. Menjaga Profesionalisme dalam Setiap Tindakan
Walaupun rekan kerja Anda menyebalkan, ingat bahwa profesionalisme adalah kunci untuk menjaga reputasi Anda di tempat kerja. Hindari bergosip tentang rekan kerja Anda dengan orang lain, karena hal tersebut hanya akan memperburuk suasana.
Tetaplah bersikap profesional, baik dalam ucapan maupun tindakan. Ini akan menunjukkan bahwa Anda mampu mengatasi situasi sulit dengan cara yang bijaksana dan dewasa.
10. Evaluasi dan Refleksi Diri
Terakhir, penting untuk melakukan evaluasi terhadap diri sendiri. Apakah ada hal yang bisa Anda lakukan untuk mengubah pendekatan atau cara Anda berinteraksi dengan rekan kerja yang sulit? Kadang-kadang, perubahan kecil dalam cara kita berinteraksi bisa menciptakan dampak yang besar.
Bersikaplah terbuka terhadap umpan balik dan gunakan pengalaman ini untuk berkembang menjadi lebih baik. Refleksi diri yang dilakukan dengan jujur akan membantu Anda melihat hal-hal yang bisa diperbaiki dan memberi ruang untuk hubungan yang lebih positif di masa depan.