Dalam perjalanan menuju kesuksesan di dunia kerja, terus mengembangkan diri dengan berbagai keahlian adalah langkah yang tak dapat dihindari.
Artikel ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai soft skill, serta bagaimana cara mengasah dan menonjolkannya saat melamar pekerjaan.
1. Saat Anda berkuliah, mungkin Anda memiliki kesempatan untuk bekerja secara mandiri.
Namun, ketika memasuki dunia kerja, kolaborasi menjadi kunci. Di sini, Anda akan berinteraksi dengan berbagai pihak, seperti rekan kerja, atasan, bawahan, mitra, dan vendor, dalam upaya mencapai tujuan bersama.
2. Kemampuan beradaptasi menjadi aset berharga.
Karyawan yang dapat dengan cepat menyesuaikan diri dan berkontribusi dalam kerja tim akan membantu menjaga kelancaran proses kerja di kantor. Terutama di perusahaan-perusahaan yang sering menghadapi perubahan, kemampuan beradaptasi menjadi kunci untuk menghindari stres dan keterlambatan dalam penyelesaian tugas.
3. Inovasi dan kemampuan memecahkan masalah juga sangat penting.
Pekerjaan tidak selalu berjalan sesuai rencana, dan Anda akan dihadapkan pada berbagai kendala. Kemampuan untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang efektif sangat dihargai. Karyawan yang mampu memberikan solusi inovatif pada masalah kerjaan biasanya lebih berpeluang mendapatkan promosi karena memberikan kontribusi berharga bagi perusahaan.
4. keterampilan kepemimpinan dan kemampuan delegasi juga berperan penting.
Kepemimpinan bukan hanya tentang memberikan perintah, tetapi juga tentang mengelola tim agar dapat bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Soft skill ini berkembang secara alami seiring dengan pengalaman dan kebijaksanaan individu.
Bagaimana cara meningkatkan soft skill?
Meskipun jarang tercantum secara rinci di CV seperti hard skill, Anda dapat menyoroti 2-4 karakteristik yang paling relevan dengan posisi yang Anda lamar. Saat wawancara, sebaiknya hindari menyebutkan keunggulan Anda secara terang-terangan karena dapat terkesan sombong. Alih-alih, ceritakan bagaimana Anda menggunakan soft skill dalam menghadapi situasi tertentu. Contohnya:
Salah: "Kelebihan saya adalah manajemen waktu. Saya bisa menyelesaikan banyak hal dengan multitasking."
Benar: "Saya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan efektif, sehingga saya dapat meluangkan waktu untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas pekerjaan saya. Setelah puas dengan hasilnya, saya biasanya menggunakan waktu sisa untuk membaca buku."
Pentingnya soft skill akan semakin terlihat dalam sesi Focus Group Discussion (FGD). Kemampuan untuk tampil menonjol tanpa mendominasi, berbicara cerdas tanpa terkesan sok tahu, dan lainnya adalah contoh bagaimana soft skill dapat membantu Anda dalam berbagai situasi.
Mengembangkan karier bukan hanya tentang menyelesaikan tugas kerja. Ada banyak nilai dan sikap yang perlu diperhatikan agar Anda dapat tampil cemerlang dalam perjalanan karier Anda. Tanpa soft skill yang baik, meskipun memiliki hard skill yang kuat, Anda mungkin akan menghadapi hambatan dan stagnasi dalam karier Anda.