Saat ini, banyak orang yang bekerja melampaui batas normal tubuh mereka. Contoh nyatanya, ada kejadian menyedihkan dimana seorang kru film meninggal karena terlalu capek bekerja. Ini jadi bukti kalau budaya kerja yang terlalu menuntut bisa membahayakan nyawa.
Kasus seperti ini bukan cuma terjadi sekali dua kali. Banyak pekerja yang sampai sakit atau bahkan collapse karena jam kerja yang tidak masuk akal. Padahal, kesehatan adalah modal utama untuk bisa bekerja dengan baik.
Ciri-ciri Kerja Berlebihan
- Kerja berlebihan itu seperti memaksa mobil terus melaju tanpa istirahat. Tubuh dan pikiran kita juga butuh waktu untuk mengisi ulang tenaga. Beberapa tanda yang sering muncul:
- Pertama, hasil kerja mulai berantakan. Kalau biasanya kamu teliti, sekarang jadi sering salah dan tidak fokus. Ini tanda kalau otakmu butuh istirahat.
- Kedua, badan mulai memberontak. Susah tidur padahal capek, tekanan darah naik, atau dada sering berdebar kencang. Ini sinyal dari tubuhmu kalau sudah waktunya mengurangi beban.
Akibat Buruk Kerja Berlebihan
Kerja berlebihan itu seperti menarik karet gelang terlalu kencang. Lama-lama, karetnya bisa putus. Begitu juga dengan tubuh dan pikiran kita:
Kualitas kerja menurun drastis. Bayangkan seperti HP yang baterenya tinggal 5%, tidak bisa dipakai maksimal dan sering error. Begitu juga dengan kita saat terlalu lelah.
Risiko kecelakaan kerja jadi lebih tinggi. Sama seperti menyetir mobil dalam keadaan mengantuk, bekerja saat sangat lelah bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Cara Mengatasi
Ada beberapa cara yang bisa kamu coba:
- Pertama, atur waktu seperti mengatur uang. Buat anggaran waktu yang masuk akal untuk kerja, istirahat, dan kegiatan lain. Jangan sampai 'bokek' waktu istirahat.
- Kedua, bicara terus terang ke atasan. Kalau beban kerja terlalu berat, sampaikan dengan sopan. Biasanya ada jalan keluar yang bisa diambil bersama.
- Ketiga, rawat badanmu seperti merawat kendaraan kesayangan. Makan teratur, tidur cukup, dan olahraga rutin itu sama pentingnya dengan servis berkala pada mobil atau motor.
Yang penting, ingat kalau tubuh dan pikiran kita punya batas. Kerja memang penting, tapi kesehatan lebih penting. Kalau kamu sehat, kerjamu juga akan lebih baik hasilnya.
Tanda-tanda Fisik yang Perlu Diperhatikan
Tubuh kita punya cara sendiri memberi sinyal kalau sudah kecapekan. Saat kamu sering sakit kepala atau pusing, itu bukan cuma karena kurang minum air putih. Bisa jadi itu peringatan kalau kamu butuh istirahat yang cukup.
Masalah pencernaan juga sering muncul saat kerja berlebihan. Makan tidak teratur, buru-buru, atau bahkan lupa makan bisa bikin lambung bermasalah. Kalau sudah begini, bukan cuma perut yang sakit, tapi semangat kerja juga ikut turun.
Dampak pada Kehidupan Sosial
Kerja berlebihan bisa bikin hubungan dengan orang-orang terdekat jadi renggang. Waktu buat keluarga dan teman-teman jadi berkurang. Padahal, mereka ini yang bisa jadi tempat curhat dan pengisi energi positif kita.
Banyak orang jadi jarang kumpul bareng keluarga atau teman karena sibuk kerja. Lama-lama, mereka merasa kesepian dan stres. Ingat, manusia itu makhluk sosial yang butuh interaksi dengan orang lain.
Pengaruh pada Kesehatan Mental
Bekerja terlalu keras bisa bikin mental kita terganggu. Rasa cemas berlebihan, mood yang naik turun, atau merasa tidak berguna itu tanda-tanda yang perlu diperhatikan. Kalau dibiarkan, bisa berujung pada masalah kesehatan mental yang serius.
Stres berkepanjangan juga bisa bikin kita jadi mudah marah atau sensitif. Hal-hal kecil yang biasanya tidak masalah, tiba-tiba bisa bikin emosi meledak. Ini tanda kalau pikiran kita butuh waktu untuk rileks.
Tips Menjaga Keseimbangan
Coba terapkan "aturan batas" dalam bekerja. Misalnya, setelah jam 7 malam, matikan notifikasi chat atau email kerja. Beri waktu buat diri sendiri untuk benar-benar istirahat tanpa gangguan.
Bikin jadwal "me time" yang rutin. Bisa dengan hobi yang kamu suka, seperti main musik, gambar, atau olahraga. Yang penting, ada waktu khusus buat diri sendiri untuk melakukan hal yang bikin hati senang.
Pentingnya Dukungan Sosial
Bangun sistem dukungan yang kuat. Cerita ke teman atau keluarga kalau kamu merasa terbebani dengan kerjaan. Kadang, solusi sederhana bisa muncul dari obrolan santai dengan orang terdekat.
Gabung dengan komunitas yang punya minat sama. Bisa komunitas hobi atau profesi. Di sini kamu bisa berbagi pengalaman dan saling mendukung dengan orang-orang yang mungkin mengalami hal serupa.
Langkah Pencegahan Jangka Panjang
Mulai bangun kebiasaan kerja yang sehat dari sekarang. Misalnya, ambil waktu istirahat pendek setiap 2 jam sekali. Berdiri, jalan-jalan sebentar, atau sekadar meregangkan badan bisa membantu tubuh dan pikiran tetap segar.
Belajar bilang "tidak" untuk kerjaan tambahan kalau memang sudah tidak sanggup. Ini bukan berarti kamu tidak profesional, tapi justru menunjukkan kalau kamu tahu batas kemampuanmu.
Kesimpulan
Kerja keras memang bagus, tapi kerja berlebihan bisa berbahaya. Ingat, sukses dalam karir akan terasa hampa kalau kesehatan terganggu. Mulai sekarang, coba terapkan cara kerja yang lebih seimbang.
Yang terpenting, dengarkan apa yang tubuh dan pikiran kamu butuhkan. Kalau sudah merasa lelah, istirahat dulu. Besok masih ada waktu untuk mengejar target dan mimpi-mimpi kamu.